Jadwal KBM

Rabu, 30 November 2011

Matahari Pertama


Apa yang membuat matahari senin pagi ini begitu terik?
Seakan terbakar padahal ia sudah berkobar?

Ada quotes yang saya suka
Lakukan. Atau tidak lakukan. Tidak ada coba-coba.
Dan 58 orang ini telah memilih. Memilih untuk menjadi pionir dan melakukan pergerakan. Bergerak disaat sekitar tidak tau, bahkan tau tapi tak peduli. Kebetulan? Tidak, jelas tidak, karena mereka tau betul kalau takdir itu bukan soal kebetulan, tetapi perkara pilihan. Dan takdir bukan sesuatu yang perlu ditunggu, tetapi sesuatu untuk dicapai.
Dan mereka memilih untuk mencapainya            

Sore itu hujan. Deras sekali. Saya jadi ingat kalau hujan adalah teman sejati kegalauan. Dan terbukti, saya jadi galau. Bukan karena percintaan yang tak kunjung ditangan, bukan juga karena SOOCA yang tinggal kurang lebih sebulan lagi (baleg lah! Jangan bahas DIA!! T_T), tetapi karena jas lab yang kekecilan sehingga kancingnya tak muat menutup perut dan membuat keseluruhan badan saya terlihat SOK seksi abiiiis padahal mah bucitreuk. Sial. Oke, yang terakhir itu curhat, tapi bukan, bukan karena itu semua saya galau. Sore itu adalah pre-school SCORE pertama dan direncanakan pada akhirnya akan ada ceremony evaluasi di depan gedung a6. Terpikir untuk memaksakan itu ditengah hujan, tapi kami (organel) menyadari, mereka sedang dirundung euforia menjadi anak sekolahan, jadi pihak sekolah khawatir mereka malah main air dan tidak fokus dengan evaluasi. Inilah kegalauan kami.

Tapi hujan bukan halangan. Proses pembinaan memang TIDAK BOLEH mudah. Derasnya air langit yang jatuh tidak boleh lebih keras dari derasnya ide-ide pikiran pemuda untuk perubahan. Sekali lagi, ini bukan halangan bagi semangat kami untuk SCORE.
Semangat kami terbalas. Bangku-bangku sekolah yang telah disusun rapih, mulai diduduki wajah-wajah penuh keingintahuan, kesungguhan, dan mimpi perubahan. Seriusan, ini yang membuat kami tak pernah lelah untuk juga bersungguh-sungguh, tak ingin kalah oleh mereka.

Mendengarkan. Satu nilai yang ingin kami tanamkan dari awal. Bukan merubah, mengkritisi, memahami, mencintai, ataupun menodai. Tapi mendengarkan. Salah satu gerbang ilmu terbesar jika itu ada pada diri. Belajar mendengarkan adalah belajar menghargai dan rendah hati. Ego diri hanya akan menutup pikiran dari ilmu-ilmu yang seharusnya bisa menjadi kualitas diri. Dan murid-murid SCORE mengaplikasikannya dengan sangat (kalau kata orang gaulnya mah) KEWL. Walau kami tau mereka cape setelah seharian kuliah, lapar karena pa alex udah tutup dikala sore, dan bete karena dimana-mana bau cet, semua tertutup hanya dengan semangat mereka bersekolah.

Semakin malam saya pribadi semakin sadar. Sadar akan jawaban dari pertanyaan yang saya herankan diawal. Ya, saya tau, matahari tadi pagi bahkan ikut terbakar oleh bara semangat yang mereka tunjukan. Terlihat dari blog-blog mereka yang terisi penuh inspirasi (sungguh baca blog kalian bikin saya pengen nangis terharu), bahkan terlihat dari sinar mata yang masih saja mereka sebarkan sampai akhir pre-school SCORE pertama ini. Dan saya yakin, matahari pada 6 hari kedepan akan makin kepanasan, karena mereka akan lebih berkobar di tiap rangkaian SCORE yang tersisa.

Best regards
#sitoskeleton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar